Selasa, 09 Desember 2008

Calon Legislatif di kepulauan riau

Tahun 2009 adalah tahun dimana dimulainya pesta demokrasi di penjuru Indonesia,tidak terkecuali di Kepulauan Riau,baik Batam,Bintan,Tanjungpinang,Natuna,Lingga,karimun dan akan menyusuk Kab.Anambas yang baru saja di mekarkan menjadi Kabupaten yang baru.

Fenomena pesta demokrasi banyak membuat masyarakat ingin dan berlomba-lomba menjadi anggota legislatif di penjuru negeri.

Bertaburan bendera partai politik dan foto-foto para calon anggota legislatif,yang malah membuat kota menjadi semakin semerawut,karna banyak diletakkan disembarang tempat.Bersyukur Pemko Batam mebuat kebijakan yang baik mengenai tempat-tempat yang boleh dan tidak boleh di pajang bendera dan foto para caleg.

Tapi kebijakan Pemko Batam tidak diikuti oleh para pejabat di kota yang lain,Tanjungpinang misalnya,yang meraih adipura berkali-kali pada akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa dengan maraknya atribut partai dan wajah para caleg yang bertebaran dimana-mana.Yang membuat wajah kota menjadi tidak indah dipandang mata.

Ketika masyarakat berlomba menjadi calon legislatif mungkin karna gaji dan tunjangannya yang besar,cukup menggiurkan,sedangkan kerja hanya duduk ikut menghadiri rapat,tapi bersyukurlah karna masih ada caleg yang memang vokal sejak lama.

Masyarakat harus jeli melihat fenomena ini,karna ada caleg yang tidak bisa apa-apa,mengandalkan orang lain bahkan pejabat yang mereka kenal dekat.

Wajah-wajah baru mungkin cukup menyegarkan untuk bertarung,tapi tada kemungkinan juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Saya menghimbau kepada warga kota,tidak perlu golput tapi kita gunakan hak suara kita untuk memilih calon yang benar-benar teruji dan dikenal baik dimasyarakat,jujur,tingkah laku tanpa cela,selalu membantu warga,dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.

Tidak ada komentar: