Rabu, 17 Desember 2008

Lapangan Pamedan dan Sex Bebas

Malam telah semakin larut,ketika gerombolan anak-anak muda,baik yang masih sekolah ataupun yang telah bekerja mulai memadati lapangan kebanggaan Kota Tanjungpinang.

Lapangan ini sudah bukan menjadi rahasia umum,telah berubah fungsi menjadi tempat esex-esex di Kota Tanjungpinang,lihatlah setiap malam banyak saja pasangan muda mudi berboncengan masuk ke dalam lapangan ini dan mulai mencari tempat-tempat gelap di dalamnya.

Ketika semakin larutnya malam,Pamedan mulai sepi ditingalin oleh anak-anak muda Kota Tanjungpinang,tapi saat waktu berlalu mulai muncul penjaja sex yang kebanyakan banci-banci atau para bencong.Mereka datang larut tengah malam untuk menjaja sex kepada siapa saja yang menginginkan layanan dari mereka,walaupun hanya sekejap.

Fenomena ini bukan hal yang baru di Kota Tanjungpinang,dan yang lebih parahnya lagi,hampir separuh pelanggan para bencong adalah anak-anak sekolahan di Kota kita,mulai dari yang masih pelajar SMP maupun yang SMA.
Hanya dengan 20 ribu atau 30 ribu rupiah mereka bisa menikmati layanan para bencong ini,baik secara oral sex maupun anal sex.
Bayangkan moral pelajar kita yang sudah semakin rusak dijaman ini.
Ada beberapa kriteria dari pelajar yang kebanyakan nongkrong di Lapangan Pamedan ini:
1. Mereka yang hanya membutuhkan untuk melampiaskan nafsu dengan membayar para bencong tersebut seharga 20rb / 30rb.
2. Pelajar kota juga ada yang mencari uang dengan secara tidak langsung menjajakan diri mereka kepada lelaki hidung belang yang haus sex,biasanya pelajar laki-laki ini akan mendapatkan imbalan uang dari laki-laki yang mereka layani seharga 30rb / 50rb bahkan diatas dari harga tersebut,tergantung negosiasi dengan laki-laki yang akan memakai mereka.
3. Brondong istilah untuk pelajar usia belasan tahun yang paling diminati oleh laki-laki yang menyukai hubungan sex sejenis.

Biasanya hal ini banyak dilakukan oleh pelajar laki-laki yang ngumpul di sana,dengan alasan untuk mencari tambahan uang,karna mereka hanya menyediakan kelamin mereka untuk di hisap alias SP alias sepong oleh laki-laki kemudian diberi imbalan uang,kadang juga ada yang mau saling SP dan lebih lagi hingga ke anal.

Lapangan Pamedan bukan untuk penjaja sex komersial laki-laki dan wanita,tetapi laki-laki dengan laki-laki.
Bersyukur sering tarjadi razia di tempat tersebut sehingga anak meminimalisir kegiatan amoral tersebut.
Coba anda bayangkan banyak pelajar kita yang melakukan hubungan bebas,sex diluar nikah,hubungan sex sejenis,menjual diri,generasi apa yang akan memimpin Kota Tanjungpinang berikutnya?
Apakah orang tua tau apa yang dikerjakan oleh anak-anak mereka di luar?
Bayangkan kan apa yang bisa di perbuat?ternyata anak laki-laki mereka mencari uang dengan melayani laki-laki juga.

Cerita ini bukan mengada-ngada tapi saya tulis berdasarkan fakta dilapangan dan survei berhari-hari dan setiap malam di Lapangan Pamedan.

Selasa, 16 Desember 2008

Kisah permainan para elit parpol

Di kota saya Kota Tanjungpening,ada partai politik yang bernama partai patriotik yang sedang berencana untuk meng-PAW ( pergantian antar waktu ) beberapa anggota nya yang disebut menyalahi aturan partai ..

Mereka antara lain Boboy Jayanti,Rucdy Chua dan Charlis yang menjadi anggota dan elit partai tersebut dan juga merupakan anggota DPRD Propinsi maupun Kota di tempat kami.
Mengapa baru sekarang?sedangkan masa jabatam mereka sudah hampir habis,permainan apa yang sedang mereka mainkan ..??

Boboy Jayanti pernah di adili dan ditahan di LP dan telah memiliki kekuatan hukum sebagai terdakwa,Rucdy Chua menyalahi aturan partai karna keluar dari partai tanpa ijin dan bergabung dengan partai lain,yang kunci sebenarnya karna Rucdy Chua ini pernah maju sebagai calon wakil walikota di Tanjung Pening melalui partai lain,dalam waktu yang bersamaan ketua partai patriotik juga mencalonkan diri sebagai walikota,sedangkan Charlis karna menggunakan ijazah palsu.

Semua hal terbut tidak lepas dari sistem perpolitikan negara kami Indonesiae,dimana permainan kotor,cara2 tertantu dilakukan untuk menipu masyarakat,padahal masyarakat telah bisa menilai apa yang sedang terjadi.

Kenapa baru sekarang di PAW kan..??
Ketika masa jabatan hampir selesai,kenapa tidak dari dulu?tipuan apa lagi yang akan ada setelah ini ..??
Kita tunggu saja .

Minggu, 14 Desember 2008

Apa betul aku melayu ..??

Aku lahir ditanah malayu ..
Cakap pun aku pakai bahase malayu ..
Ndok nak ndok nak ..
Yok ke yok ke ..??

Dari kecik lagi,dari budak-budak ..
Mainpun dengan anak malayu ..
main lu lu cina muta ..
Kadang sampai hitam jadi kulit ku ..

Saye sebut saye ni orang melayu ..
Biarpun mate sipit dan kulit tak same ..

Suatu hari aku terjumpe sebuah buku ..
Ade seorang Ibu menulis ..
Kalo malayu tu harus Islam ..

Terhenyak aku duduk ..
Sedih dan tak bise berkata ape-ape ..
Dulu Ibu itu selalu aku puja ..
Tapi sekarang tak tau nak sebut ape ..

Orang bilang aku cine ..
Tapi aku tak merase orang cine ..
Aku marase orang malayu ..

Entahlah ..
Aku pun pusing,tak tau ..
Yang pasti aku menjungjung bangsaku ..
Kalau aku ni orang Indonesia .

Sabtu, 13 Desember 2008

IRI ATAU DENGKI ..

Guru ..
Dahulu kala merupakan gelar yang sangat tinggi bagi orang disekitarnya ..
Orang yang terpandang dan di hormati ..
Dialah tempat dimana banyak orang mengadu ..
Disaat kesusahan .

Guru ..
Serba susah ..
Hati susah..
Makanpun jadi malas ..
mengapakah engkau ..??

Kini ..
Guru serba salah ..
Dan dia pun mengadu kepada ku ..
Anak dahulu tidaklah sama dengan anak jaman sekarang ,kata nya ..
Anak dulu begitu menghormati ku,dan menghargai ku ..
Tidak lah seperti anak sekarang ,,

Dengan sedih dia kembali berkata ..
Orang berkata sekarang ada dana BOS ..
Semua serba gratis ..
Padahal tidak ada yang gratis untuk ilmu ..
Hanya mungkin biaya menjadi lebih ringan.

Dulu ..
Murid takut ketemu dengan guru dimalam hari ..
Kini kami pun ditawari sebatang rokok oleh mereka ..
Dulu ..
Ketika kami berdiri didepan kelas..
Semua murid telah diam dan duduk ditempatnya masing-masing .
Kini ..
Ketika guru masuk ke dalam kelaspun mereka masih berkeliaran di luar dan berjalan didlam kelas ..

Serba salah ,katanya ..
Di jewer masuk koran ..
di cubit masuk koran ..
di pukul pun masuk koran dan bahkan kantor polisi ..
Katanya pasal penganiayaan dan perlindungan anak ..
Serba salah ..
Makan hati kami dibuatnya ..

Jadi tak tau kami harus apa ..??
Baik salah ..
Kalo baik,anak-anak naik atas kepala dan tidak takut dengan kita ..
Kalo jahat ..
Kita pula yang kena getahnya .

Sekarang kata orang gaji guru sudah berlipat-lipat ..
Enak jadi guru ..
Semua mau menjadi guru ..
saya ketawa ..
Belom tau dia bagaimana rasanya ..

Ini semua ku simpan saja dalam hati..
Hanya Tuhan yag tau pengorbananku ..
dan tujuanku untuk mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang berguna ..

Rabu, 10 Desember 2008

Lapangan Pamedan yang edan

Malam telah semakin larut,ketika gerombolan anak-anak muda,baik yang masih sekolah ataupun yang telah bekerja mulai memadati lapangan kebanggaan Kota Tanjungpinang.

Lapangan ini sudah bukan menjadi rahasia umum,telah berubah fungsi menjadi tempat esex-esex di Kota Tanjungpinang,lihatlah setiap malam banyak saja pasangan muda mudi berboncengan masuk ke dalam lapangan ini dan mulai mencari tempat-tempat gelap di dalamnya.

Ketika semakin larutnya malam,Pamedan mulai sepi ditingalin oleh anak-anak muda Kota Tanjungpinang,tapi saat waktu berlalu mulai muncul penjaja sex yang kebanyakan banci-banci atau para bencong.Mereka datang larut tengah malam untuk menjaja sex kepada siapa saja yang menginginkan layanan dari mereka,walaupun hanya sekejap.

Fenomena ini bukan hal yang baru di Kota Tanjungpinang,dan yang lebih parahnya lagi,hampir separuh pelanggan para bencong adalah anak-anak sekolahan di Kota kita,mulai dari yang masih pelajar SMP maupun yang SMA.
Hanya dengan 20 ribu atau 30 ribu rupiah mereka bisa menikmati layanan para bencong ini,baik secara oral sex maupun anal sex.
Bayangkan moral pelajar kita yang sudah semakin rusak dijaman ini.
Ada beberapa kriteria dari pelajar yang kebanyakan nongkrong di Lapangan Pamedan ini:
1. Mereka yang hanya membutuhkan untuk melampiaskan nafsu dengan membayar para bencong tersebut seharga 20rb / 30rb.
2. Pelajar kota juga ada yang mencari uang dengan secara tidak langsung menjajakan diri mereka kepada lelaki hidung belang yang haus sex,biasanya pelajar laki-laki ini akan mendapatkan imbalan uang dari laki-laki yang mereka layani seharga 30rb / 50rb bahkan diatas dari harga tersebut,tergantung negosiasi dengan laki-laki yang akan memakai mereka.
3. Brondong istilah untuk pelajar usia belasan tahun yang paling diminati oleh laki-laki yang menyukai hubungan sex sejenis.

Biasanya hal ini banyak dilakukan oleh pelajar laki-laki yang ngumpul di sana,dengan alasan untuk mencari tambahan uang.

Lapangan Pamedan bukan untuk penjaja sex komersial laki-laki dan wanita,tetapi laki-laki dengan laki-laki.
Bersyukur sering tarjadi razia di tempat tersebut sehingga anak meminimalisir kegiatan amoral tersebut.
Coba anda bayangkan banyak pelajar kita yang melakukan hubungan bebas,sex diluar nikah,hubungan sex sejenis,menjual diri,generasi apa yang akan memimpin Kota Tanjungpinang berikutnya?
Apakah orang tua tau apa yang dikerjakan oleh anak-anak mereka di luar?
Bayangkan kan apa yang bisa di perbuat?ternyata anak laki-laki mereka mencari uang dengan melayani laki-laki juga.

Cerita ini bukan mengada-ngada tapi saya tulis berdasarkan fakta dilapangan dan survei berhari-hari dan setiap malam di Lapangan Pamedan.

Antikorupsi minus Gubkepri

KPK dan 33 Gubernur se-Indonesia mendeklarasikan anti korupsi,sungguh suatu yang sangat terlambat,walaupun terlambat tapi tetap dibutuhkan untuk keadaan negara kita saat ini.
Peringatan hari Antikorupsi International yang jatuh pada tanggal 9 Desember diperingati secara meriah di Dunia,termasuk di Indonesia.

Tapi hal yang disayangkan adalah Gubernur Kepulauan Riau kita tidak dapat menghadirinya (Tribunbatam edisi Rabu 10Des.red),padahal kehadiran Gubernur sangat diharapkan oleh Lembaga KPK.
Kita juga menyayangkan hal tersebut karna Gubernur kita lebih mementingkan mengahadiri acara yang lain daripada ke Jakarta,mengapa disayangkan?karna masyarakat akan menilai bentuk komitmen dari kehadiran Kepala Daerah terhadap pemberantasan korupsi didaerahnya.
Dengan ketidakhadiran ini akan membuat masyarakat berpikir bahwa Pemerintah Daerah kurang berkomitmen terhadap terjadinya korupsi didaerah.

Kita tau bahwa KPK dan Kejagung sedang gencar-gencarnya melawan korupsi dan mengembalikan uang negara yang di pergunakan oleh oknum-okmun tertentu baik di pusat dan daerah,jika tanpa dukungan daerah KPK dan Kejagung akan mengalami kesulitan dalam mengusut hal tersebut.Jadi sebaiknya Pemrintah Daerah dan masyarakat dapat terbuka dalam memberantas korupsi didaerahnya.

Selasa, 09 Desember 2008

Sampah

Saat aku melewati ruas jalan di kota ku
Aku mulai berpikir ..
Mengapa kita meraih Adipura ..??
Bukankah Adipura adalah anugerah untuk kota yang bersih ..??
Entahlah ..
Aku mulai bingung ..

Saat aku mengendarai kendaraan roda dua ku
Ku lihat sebuah transport lewat ..
Penuh dengan anak sekolah ..
Tapi ..
Kaleng,kantong es,dan jajanan lain dilemparkan keluar jendela
Seakan jalan raya adalah tempat sampah ..

Suatu saat ..
Ketika hujan rintik-rintik ..
Berboncengan suami istri yang memakai pakaian pegawai lewat didepanku ..
sang suami membawa kendaraan ..
Sang istri dibelakang makan buah duku ..
Lagi-lagi jalan raya adalah tempat sampah

Entah mengapa hobi sekali masyarakat daerahku membuang sampah dijalan ..
Tapi sayang ..
Bukan di tempat sampah ..
Tapi dijalan-jalan raya ..
kadang hati ini ingin marah ..
Tapi aku hanya orang biasa

Ingin rasanya melihat kotaku bersih dan indah ..
Bukan karna Adipura ..
Tapi karna perilaku hidup bersih masyarakat kota ku

Calon Legislatif di kepulauan riau

Tahun 2009 adalah tahun dimana dimulainya pesta demokrasi di penjuru Indonesia,tidak terkecuali di Kepulauan Riau,baik Batam,Bintan,Tanjungpinang,Natuna,Lingga,karimun dan akan menyusuk Kab.Anambas yang baru saja di mekarkan menjadi Kabupaten yang baru.

Fenomena pesta demokrasi banyak membuat masyarakat ingin dan berlomba-lomba menjadi anggota legislatif di penjuru negeri.

Bertaburan bendera partai politik dan foto-foto para calon anggota legislatif,yang malah membuat kota menjadi semakin semerawut,karna banyak diletakkan disembarang tempat.Bersyukur Pemko Batam mebuat kebijakan yang baik mengenai tempat-tempat yang boleh dan tidak boleh di pajang bendera dan foto para caleg.

Tapi kebijakan Pemko Batam tidak diikuti oleh para pejabat di kota yang lain,Tanjungpinang misalnya,yang meraih adipura berkali-kali pada akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa dengan maraknya atribut partai dan wajah para caleg yang bertebaran dimana-mana.Yang membuat wajah kota menjadi tidak indah dipandang mata.

Ketika masyarakat berlomba menjadi calon legislatif mungkin karna gaji dan tunjangannya yang besar,cukup menggiurkan,sedangkan kerja hanya duduk ikut menghadiri rapat,tapi bersyukurlah karna masih ada caleg yang memang vokal sejak lama.

Masyarakat harus jeli melihat fenomena ini,karna ada caleg yang tidak bisa apa-apa,mengandalkan orang lain bahkan pejabat yang mereka kenal dekat.

Wajah-wajah baru mungkin cukup menyegarkan untuk bertarung,tapi tada kemungkinan juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Saya menghimbau kepada warga kota,tidak perlu golput tapi kita gunakan hak suara kita untuk memilih calon yang benar-benar teruji dan dikenal baik dimasyarakat,jujur,tingkah laku tanpa cela,selalu membantu warga,dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.